A SECRET WEAPON FOR TATA IBADAH PERAYAAN NATAL

A Secret Weapon For tata ibadah perayaan natal

A Secret Weapon For tata ibadah perayaan natal

Blog Article

"Sekarang iman adalah kepastian tentang apa yang diharapkan, keyakinan tentang apa yang tidak dilihat."

Kisah ini juga menyoroti keberanian dan kesetiaan Sayyidina Husein dalam mempertahankan kebenaran, serta pengorbanan yang besar dalam menyampaikan pesan Islam. Meskipun akhirnya gugur sebagai syuhada, kesetiaan dan perjuangannya tetap menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga saat ini.

Refleksi: Penegasan yang kuat ini menyoroti sifat kasih Allah yang tak terkalahkan bagi kita, menekankan bahwa tidak ada bentuk kesulitan apa pun yang dapat melepaskan kita dari kasih-Nya, memastikan kemenangan akhir atas kesulitan.

Sebab beginilah check here firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Demikianlah kisah Nabi Muhammad saw yang diganggu oleh jin. Hikmah yang dapat diambil adalah, siapa saja tidak akan terlepas dari gangguan jin dan golongan mereka.

Ayat ini mendorong kita untuk percaya pada pekerjaan Tuhan yang sedang berlangsung dalam hidup kita, yang menuntun kita menuju kedewasaan rohani.

Hasan dengan lapang dada menyerahkan jabatan khalifah terseburt namun dengan sejumlah syarat. Syarat tersebut diantaranya adanya kepemimpinan akan kembali pada Hasan setelah Muawiyah tiada. 

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Berikut ini gambar ayat Roma eight:28 untuk anda,

Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan z  yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia a  dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,

Metafora dari Ibrani 12:1 ini mendorong kita untuk menjalani hidup kita dengan ketekunan, dengan berfokus pada Yesus sebagai teladan dan sumber kekuatan kita. Ini berarti bertekun dalam iman dan perbuatan baik, meskipun ada rintangan, dengan mata kita tertuju pada pahala yang kekal.

Refleksi: Ayat yang sangat dicintai ini meyakinkan kita akan rencana Tuhan yang penuh kebajikan bagi kehidupan kita, menekankan bahwa bahkan dalam kesulitan sekalipun, ada tujuan ilahi yang ditujukan untuk kesejahteraan dan pengharapan kita.

Setiap orang tentu juga memiliki alasan mengapa menjadikan sosok tersebut sebagai penyemangat. Namun, ingatlah bahwa sejujurnya, penyemangat sejati dalam hidup kita adalah Tuhan Yesus Kristus.

Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

"Bukan hanya itu, tetapi kita bersukacita dalam penderitaan kita, karena kita tahu, bahwa penderitaan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tabiat, dan tabiat menimbulkan pengharapan, dan pengharapan itu tidak membuat kita malu, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita."

Report this page